Rustidja, Ery Supriyadi and Karyani, Tuti and Mutiasari, Nurul Risti (2015) Swasembada Kedelai Berbasis Quintuple Helix? : Telaah Perspektif Kelembagaan Menuju Capaian Ketahanan Pangan Kedelai. Prosiding Agribisnis Kedelai : Antara Swasembada dan Kesejahteraan Petani. pp. 414-422. ISSN 9-772460-481002
Text
2015 Prosiding Seminar Nasional Agribisnis Kedelai.pdf Download (7MB) |
|
Text (Peer Review)
Peer Swasembada Kedelai Berbasis Quintuple Helix Telaah Perspektif Kelembagaan Menuju Capaian Ketahanan Pangan Kedelai.pdf Download (308kB) |
|
Text (Hasil Turnitin)
Hasil Turnitin Swasembada Kedelai Berbasis Quintuple Helix Telaah Perspektif Kelembagaan Menuju Capaian Ketahanan Pangan Kedelai.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pola pembangunan diperbaiki melalui peningkatan perubahan, termasuk mengakomodasi globalisasi merekonstruksi pembangunan dengan perubahan iklim, dan merevolusi dengan revolusi hijau. Terdapat keraguan bahwa setiap negara menghadapi tantangan globalisasi yang dapat menguras ekonomi meskipun ada juga kesempatan untuk mencapai keberhasilan dalam kiprah alam global. Namun, kemungkinan apa yang dapat dicapai, serta sejauh mana peluang kemampuan bagi petani dan koperasi kacang kedelai untuk mencapai keberhasilan secara global adalah pertanyaan besar yang mendasar. Revolusi hijau dan investasi infrastruktur di Indonesia belum menunjukkan efek positif pada pengernbangan daerah pertanian dan pedesaan, terutama dalam mencukupi kedelai secara mandiri. Bahkan di kawasan tertentu pembangunan menimbulkan eksternalitas. lsu kunci dari swasembada kedela tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga pencapaian fungsi kolaborasi dimediasi organisasi kelembagaan, efektifitas kinerja bisnis, dan antisipatif terhadap tantangan globalisasi kacang kedelai terutama menurut peran petani kedelai dan koperasi dalam skema pengembangan swasembada kedelai. Masalah mendasar dari swasembada kedelai adalah tindakan proaktif untuk rantai nilai dan rantai pasokan industri kacang kedelai, tidak menunggu, atau tidak hanya bergantung pada keramahan pemerintah atau mengandalkan subsidi negara saja, tetapi juga mengembangkan sistem agribisnis dan pertanian berkelanjutan. Bagaimana bisa Petani, Gapoktan, Koperasi dan industri kedelai berusaha untuk mengatasi tantangan ekonomi pedesaan yang mengur.as modal, penurunan skala keuntungan, dan ketidakstabilan logistik kedelai adalah indikator kinerja utama untuk mencapai swasembada kedelai dalam jangka panjarg Keberhasilan swasembada kedelai ditentukan oleh upaya bersama dari kerjasama quintuple helix (modal manusia, modal ekonomi, modal alam, informasi dan modal sosial, dan modal politik) dalam mengembangkan solusi inovatif. Keterlibatan, komitmen, dan motivasi dari para petani, pemerintah akademisi, koperasi dan industri kedeiai adalah elemen kerjasama serta kondisi pelaku quintuple helix akar memainkan peran dalam meningkatkan swasembada kedelai.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | quintuple helix, kedelai, agribisnis, koperasi |
Subjects: | PROCEEDING |
Divisions: | DOKUMEN IKOPIN |
Depositing User: | Ikopin Teknologi Informasi |
Date Deposited: | 07 Jul 2020 02:06 |
Last Modified: | 07 Oct 2020 08:25 |
URI: | http://repository.ikopin.ac.id/id/eprint/136 |
Actions (login required)
View Item |