Wulandari, Ayu Destiana (2018) ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAHSTOCK SPLIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP VALUE OF FIRM (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public Subsektor Logam dan Sejenisnya yang Melakukan Stock Split Periode 2014-2017 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Indeks Saham Syariah Indonesia). Skripsi (S1) thesis, Institut Manajemen Koperasi Indonesia.
Text
Halaman Depan.pdf Download (342kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (128kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (202kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (107kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (28kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (69kB) |
Abstract
Ayu Destiana Wulandari, analisis perbandingan abnormal return saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split dan dampaknya terhadap value of firm. Studi kasus pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan I periode 2014-2017 di bawah bimbingan Ibu DR. Rima Elya Dasuki SE., M.Sc dan Bapak Abdul Hakim, M.Pd., M.Ag. Untuk mengukur abnormal return saham digunakan data return saham masing-masing perusahaan pada waktu tertentu dan expected return saham masing�masing perusahaan pada waktu tertentu. Kedua data tersebut digunakan untuk mengukur abnormal return saham yang selanjutnya dihitung menggunakan analisis statistik deskriptif, dimana dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui apakah abnormal return tersebut positif atau negatif. Volume perdagangan saham merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi pasar terhadap suatu peristiwa tertentu, untuk melihat pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham dilihat dari aktivitas perdagangan saham yang bersangkutan yang diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat, untuk mencapai nilai perusahaan yang tinggi pada umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional. Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price Book Value (PBV) dan Price Earning ratio (PER). Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah yaitu Sejauh mana pengaruh abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split Sejauh mana pengaruh volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split, dan Bagaimana nilai perusahaan yang melakukan stock split.Berdasarkan hasil analisis abnormal return saham menggunakan analisis statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Rata-rata abnormal return sebelum stock split bernilai 0.00327450. Nilai rata�rata abnormal return yang positif menunjukkan bahwa return yang didapatkan oleh investor lebih tinggi dibandingkan return ekspektasinya. Perolehan abnormal return tertinggi sebelum stock split adalah 0.025772 dan yang terendah adalah -0.007392. standar deviasi abnormal return sebelum stock split menunjukkan nilai 0.010622155, hal ini berarti terjadi penyimpangan data sebesar 0.010622155 dari rata-rata abnormal return. 2. Rata-rata abnormal return setelah stock split bernilai -8.31875000E-4. Nilai rata-rata abnormal return yang negatif menunjukkan bahwa return yang didapatkan oleh investor lebih rendah dibandingkan return ekspektasinya. Perolehan abnormal return tertinggi setelah stock split adalah 0.027256 dan yang terendah adalah -0.016835. Standar deviasi abnormal return sebelum stock split menunjukkan nilai 0.014539310, hal ini berarti terjadi penyimpangan data sebesar 0.014539310 dari rata-rata abnormal return. Hasil perhitungan volume perdagangan saham yang dihitung menggunakan Trading Volume Activity (TVA) adalah Rata-rata TVA sebelum stock split bernilai 0.0006113. Perolehan TVA tertinggi sebelum stock split adalah 0.000171 dan yang terendah adalah 0.000003. Standar deviasi TVA sebelum stock split menunjukkan nilai 0.000058533, hal ini berarti terjadi penyimpangan data sebesar 0.000058533 dari rata-rata TVA. Rata-rata TVA setelah stock split bernilai 0.00012650. Perolehan TVA tertinggi setelah stock split adalah 0.000457 dan yang terendah adalah 0. Berdasarkan data di atas dapat diketahui Nilai t hitung abnormal return yang dihasilkan adalah sebesar 0.130 kurang dari t tabel 1.714. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split sehingga stock split tidak berpengaruh pada abnormal return saham. Nilai t hitung TVA yang dihasilkan adalah sebesar 0.310 lebih dari t tabel -1.093. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara TVA sebelum dan sesudah stock split sehingga stock split berpengaruh pada volume perdagangan saham. Nilai PBV pada emiten-emiten yang melakukan stock split cenderung meningkat. Meningkatnya nilai PBV akan menguntungkan perusahaan karena makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut, hal tersebut berdampak pada tingginya return tinggi PBV akan meningkatkan nilai perusahaan karena apabila PBV tinggi saham perusahaan. Nilai PER pada emiten-emiten yang melakukan stock split juga cenderung. Semakin tinggi nilai PER maka akan menguntungkan pihak perusahaan karena PER yang tinggi menggambarkan tingkat pengembalian semakin cepat
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Return Saham, Volume Perdagangan, Value Of Firm |
Subjects: | S1 - SKRIPSI |
Divisions: | PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN > MANAJEMEN KEUANGAN |
Depositing User: | Febrian Ricky |
Date Deposited: | 15 Aug 2024 03:28 |
Last Modified: | 15 Aug 2024 03:28 |
URI: | http://repository.ikopin.ac.id/id/eprint/1759 |
Actions (login required)
View Item |